Larutan metanol natrium metanol dibuat dengan mencampurkan logam natrium dan metanol. Selanjutnya tambahkan dimetilformamida dan Cu2I2, lalu tambahkan1,3,5-tribromobenzena, panaskan hingga 80-90 derajat Celcius, aduk dan refluks selama 2-3 jam. Setelah penyaringan, metanol dan dimetilformamida diuapkan pada tekanan rendah, dan kemudian didistilasi dengan uap air. Kristal didinginkan, disaring, dan dikeringkan untuk memperoleh 1,3,5-trimetoksibenzena. Metode ini memiliki biaya produksi yang rendah, kemurnian produk yang diperoleh tinggi, dan rendemen lebih dari 80%.
Campur metanol dan katalis di bawah perlindungan argon, kendalikan tekanan hingga 7 atmosfer, dan pertahankan suhu pada 135 ℃ selama 30 menit. Tambahkan larutan yang terdiri dari 1,3,5-tribromobenzena dan toluena tetes demi tetes, diikuti dengan trietilamina tetes demi tetes. Kontrol suhu hingga 165 ℃ dan tekanan hingga 11 atmosfer, dan bereaksi selama 11 jam. Metode ini menggunakan metode preparasi katalis tertentu, termasuk campuran natrium oksida dan barium oksida, serta kondisi reaksi tertentu.
2,4,6-tribromoaniline dibuat untuk mensintesis 1,3,5-Tribromobenzene, yang kemudian mengalami reaksi metoksilasi dengan natrium metoksida. Metode ini menggunakan 1,3,5-tribromobenzene sebagai bahan baku dan sintesisnya1,3,5-trimetoksibenzenasecara sederhana dan hasil tinggi melalui reaksi metoksilasi. Penggunaan cuprous halide sebagai katalis reaksi tanpa menambahkan pelarut reaksi telah meningkatkan kemurnian dan hasil produk, serta mengurangi biaya produksi.
Masing-masing metode tersebut memiliki karakteristik tersendiri, antara lain pertimbangan biaya produksi, kemurnian produk, rendemen, dan aspek lainnya. Pilihan metode yang tepat bergantung pada kebutuhan produksi spesifik dan analisis biaya-manfaat.